Kamis, 16 November 2017

PERDAMAIAN DIPERTUNJUKAN DI UNISMA


J:\WhatsApp\Media\WhatsApp Images\IMG-20171019-WA0000.jpg
Foto; Faruk
PERDAMAIAN DIPERTUNJUKAN DI UNISMA
Unisma-Fenomena. Sastra bagian dari kehidupan mahasiswa terutama dalam ruang lingkup kampus, sastra sebagai wadah mahasiswa dalam berproses dan menuaikan aspirasinya, menunjukakan kekreatifaanya melalui sastra. Pada kali ini kumuniatas Teater di Unisma memberikan kejutan ditengah caruk maruknya fenomena alam dalam krisisnya rasa kemanusian yang kita ketahui bersama di Rohingya, Teater Se-Unisma memberikan kejutan disiang hari Kamis (12/10/17), pada pukul 09:30 WIB, di Lapangan Voly melakuakan pementasan yang bertemakan “Perdamaian”, pementasan ini sangat diantusiaskan oleh banyak mahasiswa Unisma.
Bukan hanya dimeriahkan oleh mahasiswa pihak rektoratpun menonton acara yang bertemakan Perdamaian yang dikemas melalui sastra yaitu penampilan drama teater, yang diaktori oleh mahasiswa dan mahasiswa pegiat sastra teater di Unisma, yang ada 9 Sanggar Teater di Unisma, acara ini biasanya pementasa dilakukan setiap hari Rabu, dalam setiap minggu 9 Sanggar Teater di Unisma ini mengadakan gelar pemintasan yang disebutkan acara rutian Rabuan, pada pemintasan kali ini dilakukan bertujuan untuk pembukaan dan sekaligus memperingati hari perdamaian ujar Faruk salah satu aktor yang berperan sebagai antagonis, Ia Teater Bangkit di FKIP.
Tujuan dari penampilan untuk mengajak sebagai mahasiswa harus lebih memahami tentang fenomena pada sekarang ini, bahwa dalam cerita dipenampilan Teater tersebut mengangkat tentang perbedaan kelas, dalam tatanan sosial, yang menceritakan tentang kemerdekaan seorang kaum ploretar yang dirasakan, dan kemerdekaan seorang kaum hartawan.
Bahwa dalam tatanan kehidupan masyarakat dalam kemerdekaan ini tidak ada kesetaraan atau ke sama rata sama rasa, masih jauh dari kata merdeka dalam kalangan masyarakat kecil, yang di tampilkan oleh Teater 9 Sanggar Unisma.
Acara itu ditutup oleh pembacaaan puisi yang dibacakan oleh salah satu mahasiswa sekaligus aktor dalam pemintasan tersebut, yang sangat memberikan motivasi kepada semua mahasiswa yang menonton pementasan tersebut, bahwa dalam kehidupan perdamaian itu diperlukan dan samakan antara  kaum hartawan dan kaum petani atau rakyat kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dunia Jurnalistik Sebagai Pelurus Bangsa dan Peluang Kerja Mahasiswa

Unisma-Fenomena, kehadiran Evi Rachmawati Wartawan Kompas di gedung Usman Mansur, Universitas Islam Malang UNISMA, Fakutas Kaguruan dan ...